Geografi

Geografi

Kamis, 13 September 2012

HAKIKAT GEOGRAFI

HAKIKAT GEOGRAFI

A.   AWAL MUNCULNYA ILMU GEOGRAFI
            Sejak lahir sampai akhir hayatnya, manusia tidak dapat dipisahkan  dari pengaruh alam lingkungannya. Manusia membutuhkan berbagai unsur yang ada di bumi, mulai dari sumber makanan, udara bersih, air bersih untuk di minum, bahan pakaian, tempat untuk berlindung (rumah) dari cuaca berbagai cuaca (hujan, panas, angin besar) dan gangguan dari binatang liar. Semua itu manusia dapatkan dari alam atau bumi ini.
            Seiring dengan meningkatnya jumlah manusia di bumi, maka timbul tuntutan bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak merek dapatkan di lingkungan tempat tinggalnya. Dan muncul juga hasrat ingin tahu mereka terhadap benda-benda dan gejala-gejala alam yang ada di permukaan bumi, telah mendorong mereka untuk mengadakan perjalanan ke daerah di luar lingkungan tempat tinggal mereka.
            Berbagai hasil atau pengalaman perjalanan yang telah dialami, kemudian diberitakan kepada orang lain, sehingga orang lain akan tertarik untuk melakukan perjalanan dan mengunjungi tempat tersebut. Dari sinilah awal lahirnya studi geografi yang sebelumnya merupakan suatu kisah perjalanan seseorang di permukaan bumi.
B.   PENGERTIAN GEOGRAFI
Geografi adalah ilmu pengetahuan dengan objek utamanya yaitu bumi beserta segala isinya. Selama sejarah geografi berkembang, telah banyak ahli yang mengemukakan definisi geografi yang telah dilatar belakangi ilmu pengetahuan dan pemahaman para ahli itu sendiri. Berikut definisi yang dikemukakan oleh para ahli :
1.      Erastothenes
Geografi adalah penulisan tentang bumi. Definisi tersebut sesuai dengan keadaan perkembangan geografi pada saat itu yang membicarakan keadaan daerah-daerah lain. Adapun uraian pengerian ini diambil dari kata geo yang berarti bumi dan graphein yang berarti penulisan atau uraian. Erastothenes sering juga disebut bapak geografi.
2.      Strabo
Strabo mengemukakan bahwa geografi erat kaitannya dengan dengan karakteristik tertentu mengenai suatu tempat dengan memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan.
3.      R. Bintarto
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di permukaan bumi, baik secara fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, ekologi, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
4.      James E. Preston
Geografi adalah ilmu yang berhubungan dengan interrelasi manusia dan habitatnya. Batasan ini lebih ditekankan pada interelasi antara habitat manusia.
5.      Karl Ritter
Geografi ialah studi tentang daerah yang berbeda-beda di permukaan bumi (Different areal) dalam keragamannya.
6.      John Hanrath
Geografi adalah pengetahuan yang menyelidiki persebaran gejala-gejala fisik biologis dan antropologis pada ruang di permukaan bumi, sebab akibat dan gejala menurut ukuran nilai, motif yang hasilnya dapat dibandingkan.
Jika kita amati definisi-definisi dari para ahli di atas, maka sulit bagi kita untuk mengetahui atau menyimpulkan definisi geografi tersebut, terlebih yang ditafsirkan di atas hanya isi definisinya saja, tanpa kita ketahui konsep, prinsip, factor, dan hakikat geografi itu sendiri. Adapun pekerjaan yang dilakukan oleh para ahli yaitu meneliti, mengnalisis, menjelaskan, dan melukiskan tentang berbagai relasi antara manusia dengan lingkungan atau alam sekitarnya.
C.   KONSEP-KONSEP GEOGRAFI
Ada banyak pendapat yang mengemukakan bahwa di permukaan bumi terdapat hubungan timbale balik antara manusia dengan alam sekitarnya. Garis besar dari pendapat tersebut yaitu:
a.       Kehidupan dan kebudayaan manusia sangat ditentukan oleh alam
b.      Manusia dan kebudayaannya tidak ditentukan oleh alam, tetapi manusia mempunyai peran aktif terhadap alam, sehingga manusia dapat memilih kebudayaannya, sedangkan alam hanya memberikan kemungkinan-kemungkinan saja.
Dari kedua pendapat tersebut, sampai saat ini masih banyak penganutnya yang satu sama lain saling mempertahankan. Pendapat pertama (Fisis Determinis) menyatakan bahwa factor-faktor alam atau geografik sering memainkan peranan yang dinamik dalan perkembangan kebudayaan manusia, berarti alam tidak memainkan peranan yang pasif. Pendapat kedua (Possibilisme) menyatakan bahwa hampir semua praktik kebudayaan yang spesifik tidak dengan logis dikembalikan langsung pada alam sehingga  habitat geografis semata-mata, melainkan manusia yang memegang peranan aktif dalam menentukan budayanya. Pendapat pertama (Fisis Determinis) tetap mempertahankan pengaruhnya terhadap kritikan-kritikan dari pendapat kedua (Possibilis).
Generalisasi yaitu hubungan antara dua konsep atau lebih. Pernyataan tersebut merupakan prinsip geografi. Berikut adalah beberapa contoh konsep generalisasi, yaitu:
a.       Urbanisasi merupakan salah satu masalah social yang harus diatasi karena menambah padatnya kota, sedangkan penglaju memerlukan sarana transportasi yang mmendukung dari sub-urban ke wilayah kegiatan di kota.
b.      Awan Comulonimbus dapat mendatangkan hujan besar jika telah berkondensasi dibandingkan dengan awan Cirrus.
c.       Erosi yang sering terjadi di daerah sungai bagian hilir yaitu erosi lateral, sehingga di daerah tersebut sering ditemui meander.
Dari hasil di selenggarakannya Seminar dan Lokakarya Ahli Geografi tahun 1988, menghasilkan 10 konsep esensial geografi, yaitu:
1.      Konsep Lokasi
Suatu tempat di permukaan bumi yang jika dikaitkan dengan harga, maka tempat tersebut memiliki nilai ekonomi. Contoh:
a.       Di daerah panas, orang cenderung berpakaian tipis
b.      Nilai lahan atau tanah untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan pasar, kuburan, terminal, atau pabrik karena kebisingan dan pencemaran.
2.      Konsep Jarak
Manusia akan cenderung lebih memperhitungkan jarak jika dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh. Contoh:
a.       Harga tanah akan semakin tinggi apabila semakin dekat dengan pusat kota, dibandingkan di pedesaan
3.      Konsep Keterjangkauan
Hungungan antar tampat dapat dicapai, baik menggunakan sarana transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki. Contoh:
a.       Keterjangkauan Sukabumi-Cianjur (Bis); Jakarta-Lombok (Pesawat Terbang).
b.      Suatu daerah yang tidak terjamak oleh alat transportasi, maka ia tidak akan berkembang
4.      Konsep Pola
Bentuk interaksi manusia dengan alam ataupun interaksi alam dengan alam, hubungannya dengan pola persebaran. Sebagai contoh:
a.       Pola aliran sungai terkait dengan jenis batuan dan struktur geologi.
b.      Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.
5.      Konsep Morfologi
Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia. Contoh:
a.       Pengelompokan pemukiman cenderung di daerah yang datar.
6.      Konsep aglomerasi
Pengelompokan penduduk dan aktivitasnya di suatu daerah. Contoh:
a.       Sembilan puluh persen pusat pemerintahan ada di Jakarta
b.      Masyarakat cenderung mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga timbul daerah elit, kumuh, perumnas, pedagang dan lain-lain.
7.      Konsep Nilai Kegunaan
Manfaat suatu wilayah atau daerah mempunyai nilai tersendiri bagi orang yang menggunakannya. Contoh:
a.       Lahan pertanian yang subur sangan bernilai bagi petani dibandingkan karyawan/pegawai kantor ataupun bagi nelayan.
b.      Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor dengan Cianjur banyak dijadikan tempat peristirahatan dan rekreasi.
8.      Konsep Interaksi dan Interdependensi
Setiap wilayah tidak dapat memenuhu kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan wilayah lain, sehingga muncul hubungan timbale balik dalam bentuk arus barang atau jasa, komunikasi, dan lain-lain. Contoh:
a.       Pergerakan berita (informasi) melalui radio, televise, surat kabar, dan lain-lain terhadap pembaca atau pemirsa.
b.      Pergerakan pangan dari desa ke kota; dan pergerakan sandang dari kota ke desa.
9.      Konsep Differensiasi Area (struktur keruangan atau distribusi keruangan)
Kaitan suatu wilayah satu dengan wilayah lain. Wilayah di permukaan bumi memiliki perbedaan nilai yang terdapat di dalamnya. Contoh:
a.       Fenomena yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, seperti;
- jarak dekat, jarak sedang, dan jarak jauh.
b.      Padi sihasilkan di daerah relative datar; pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan; dan perikanan laut atau tambak di pantai.
10.  Konsep Keterkaitan Keruangan (proses keruangan)
Suatu wilayah akan berkembang karena adanya hubungan timbale balik dengan wilyah lain. Contoh:
a.       Jika dilihat dari peta, maka terdapat konversasi spasial (keterkaitan wilayah) antara wilayah A, B, C, dan D.
Sepuluh konsep diatas dibuat sengaja untuk penyatubahasaan pimikiran geografi, semuanya merupakan awal dari pemahaman geografi. Pendidikan geografi mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi harus mencakup sepuluh konsep tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar